www.bankkamu.blogspot.com

blog ini khusus untuk menyimpan artikel artikel dan bisnis terutama bisnis yang berbasis on line di dunia maya internet.mohon maaf jika masih banyak kekurangan baik dari segi artistik blog dan isi jauh dari sempurna.kami masih banyak butuh bimbingan dan arahan serta kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan blog kami ini.trima kasih telah mau berkunjung di rumah kami ini...www.bankkamu.blogspot.com.

Sabtu, 11 Desember 2010

sex bebas,HIV/AIDS,dan aborsi di kalangan remaja.

Seks Bebas, HIV/AIDS, dan Aborsi di sekitar kita......................
BANGSA Indonesia menghadapi persoalan yang tidak lebih ringan dari korupsi, perebutan kekuasaan elite politik, atau masalah-masalah lain. Moralitas generasi penerus bangsa ini tengah menuju kehancuran.
Batasan adat budaya ketimuran mampu menafikkan perlunya pendidikan seks. Pendidikan yang mengajari soal pengetahuan genital, organ-organ tubuh mana yang boleh dilihat atau tidak, hingga sampai sebatas mana bergaul dengan teman lain jenis kelamin dapat dilakukan. Bukan pada sosialisasi tentang aktivitas dan identitas seks.

Apa lacur? Tanpa pendidikan seks, kini pertumbuhan budaya seks bebas di kalangan pelajar menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa. Bahkan pemerintah sendiri merilis indikator baru yang begitu membuat kita mestinya terperangah. Yakni, makin sulitnya menemukan remaja putri yang masih memiliki keperawanan (virginity) di kota-kota besar.

Dari survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), separuh remaja perempuan lajang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi kehilangan keperawanan serta melakukan hubungan seks pranikah. Bahkan, tidak sedikit yang hamil di luar nikah. Rentang usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah antara 13–18 tahun. Data yang dihimpun dari 100 remaja, sebanyak 51 di antaranya sudah tidak lagi perawan!

Ironisnya, temuan serupa juga terjadi di kota-kota besar lain di Indonesia. Selain di Jabodetabek, data yang sama juga diperoleh di wilayah lain. Di Surabaya misalnya, remaja perempuan lajang yang kegadisannya sudah hilang mencapai 54 persen, Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Jogjakarta 37 persen. Menurutnya, data ini dikumpulkan BKKBN sepanjang kurun waktu 2010 saja.

Maraknya perilaku seks bebas, khususnya di kalangan remaja, tentu sangat terbuka berimbas pada kasus infeksi penularan HIV/AIDS yang cenderung berkembang di Indonesia. Perilaku seks bebas merupakan memicu meluasnya kasus HIV/AIDS.

Mengutip data dari Kemenkes pada pertengahan 2010, kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 21.770 kasus AIDS positif dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20–29 tahun (48,1 persen) dan 30–39 tahun (30,9 persen). Kasus penularan HIV/AIDS terbanyak ada di kalangan heteroseksual (49,3 persen) dan IDU atau jarum suntik (40,4 persen).

Fenomena free sex di kalangan remaja tidak hanya menyasar ke pelajar, tapi juga jamak didapati di kelompok mahasiswa. Dari 1.660 responden mahasiswi di kota pelajar Jogjakarta, sekitar 37 persen mengaku sudah kehilangan kegadisannya.

Di samping masalah seks pranikah, remaja dihadapkan pada dua masalah besar lainnya yang terkait dengan penularan HIV/AIDS. Masalah itu adalah tingkat aborsi yang tinggi dan penyalahgunaan narkoba.

Data Kemenkes memang menyebutkan, pertumbuhan jumlah pengguna narkoba di Indonesia saat ini mencapai 3,2 juta jiwa. Sebanyak 75 persen di antaranya atau 2,5 juta jiwa adalah remaja.

Tingkat kehamilan di luar nikah juga sangat tinggi. Rata-rata terdapat 17 persen kehamilan di luar nikah yang terjadi tiap tahun. Sebagian dari jumlah tersebut bermuara pada praktik aborsi. Grafik aborsi di Indonesia masuk katagori lumayan tinggi, dengan jumlah rata-rata per tahun mencapai 2,4 juta jiwa.

Akhirnya kita masih bisa berharap semoga kehancuran moral generasi penerus tidak terus berlanjut. Sebab, pemerintah mengampanye bahaya seks bebas melalui kurikulum khusus. Sebab, pendidikan berperan penting memberikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS. Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional (PNFI Kemendiknas) Hamid Muhammad yang menjabat Ketua Pelaksana Peringatan Hari AIDS Sedunia 2010 mengatakan, materi kurikulum tentang HIV/AIDS rencananya diintegrasikan dalam kurikulum sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Namun, implementasinya tidak dalam bentuk mata pelajaran tersendiri, tapi terintegrasi ke dalam beberapa mata pelajaran seperti biologi, pendidikan jasmani, dan yang relevan.maka pendidikan agama tidaklah kalah penting untuk senantiasa di tingkatkan di semua kalangan untuk peningkatan ke imanan masing masing pribadi. faid faghed......semoga bermamfaat.amin.

Tidak ada komentar: